/> MACAM-MACAM EVOLUSI

MACAM-MACAM EVOLUSI

    Evolusi berasal dari kata to evolve (bahasa Inggris) yang berarti berkembang atau berubah secara perlahan-lahan.  Asal katanya adalah evolut (Latin) yang berarti menggulir. Evolusi dapat diartikan perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang berlangsung secara perlahan-lahan dalam waktu sangat lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang lebih kompleks. Sebagai contoh adalah manusia yang  merupakan makhluk hidup yang relatif paling akhir hadir di bumi sejak 6 juta tahun yang lalu. Fosil manusia memperlihatkan adanya beberapa spesies yang pernah ada, bukan hanya Homo sapiens. 

    Dengan mempelajari evolusi kita dapat memahami sejarah masa lalu makhluk hidup, dan keterkaitannya dengan makhluk hidup yang ada sekarang  sebagai jalinan turun-temurun yang mengevolusi kepada kehidupan dewasa ini. Teori evolusi berpendapat bahwa terjadinya perubahan pada makluk hidup akan menyebabkan terjadinya dua kemungkinan. Yang pertama adalah makhluk hidup yang berubah akan mampu bertahan dan tidak punah atau disebut juga dengan istilah evolusi progresif. Sedangkan kemungkinan kedua adalah mahluk hidup yang berubah atau berevolusi tadi gagal bertahan hidup dan akhirnya punah atau disebut dengan evolusi regresif.  Selengkapnya mengenai teori evolusi dijelaskan di bawah ini.  Proses evolusi dapat dibedakan atas dasar faktor-faktor berikut.

Evolusi Berdasarkan Arahnya, Berdasarkan arahnya evolusi dibedakan menjadi dua:

Evolusi Progresif : Evolusi progresif merupakan evolusi menuju pada kemungkinan yang dapat bertahan hidup (survival). Bila setiap spesies hasil perubahan secara turun temurun mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya suatu ketika akan dihasilkan keturunan yang bervariasi dan mengarah terbentuknya spesies baru. Terbentuknya spesies baru akan meningkatkan keragaman hayati planet bumi. 

Contoh evolusi progresif adalah evolusi burung finch di Kepulauan    Galapagos.

Berdasarkan pengamatannya terhadap keragaman Burung Finch, Darwin mengambil kesimpulan perbedaan antara populasi yang berkerabat memperlihatkan adaptasi terhadap lingkungan yang berbeda. 

 


Adaptasi burung Finch terhadap kondisi lingkungan yang berbeda (www.biologisma.com)

    Spesies asli burung Finch datang ke kepulauan Galapagos dan kemudian tersebar pada kondisi lingkungan yang bervariasi. Seiring berjalannya waktu, anatomi burung-burung tersebut secara alami termodifikasi sebagai adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang ada.  Dalam istilah yang lebih sederhana, mereka termodifikasi agar dapat lebih mudah mengkonsumsi makanan, sehingga meningkatkan kemungkinan bertahan hidup untuk reproduksi. Misalnya, burung Finch yang hidup di tanah memiliki paruh besar untuk memecahkan biji-bijian. Burung yang berhasil bertahan hidup terus hidup dan bereproduksi, sedangkan yang tidak berhasil beradaptasi meninggal dan punah. Modifikasi pada paruh burung Finch ini mungkin berkembang setelah banyak generasi. 

    Burung-burung ini secara anatomis berbeda satu sama lain, mereka terisolasi secara reproduktif, sehingga menimbulkan spesies berbeda. Darwin mencoba mengaplikasikan teori ini pada semua makhluk hidup, Darwin menyatakan bahwa individu-individu yang berasal dari spesies yang sama akan menunjukkan adanya variasi diantara mereka. Kemudian individu-individu yang memiliki sifat menguntungkan akan terus hidup dan berkembang biak. Akhirnya setelah banyak generasi, sifat-sifat menguntungkan menjadi lebih umum, sehingga populasi berkembang terdiri dari sifat yang menguntungkan saja. 

Evolusi Regresif : Evolusi regresif merupakan proses menuju pada kemungkinan kepunahan. Hal ini dapat dijumpai melalui peristiwa evolusi yang terjadi pada hewan dinosaurus.

Evolusi berdasarkan skala perubahannya berdasarkan skala perubahannya, evolusi dapat dibedakan menjadi dua:

Makroevolusi : perubahan evolusi yang dapat mengakibatkan perubahan dalam skala besar. Adanya makroevolusi dapat mengarah kepada terbentuknya spesies baru. 

Makroevolusi dapat terjadi disebabkan karean mikroevolusi yang terjadi selama jangka waktu yang panjang dan mengarah pada pembentukan spesies baru. Selain itu juga bisa disebabkan oleh karena perubahan lingkungan utama, seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, atau asteroid menghantam bumi, yang mengubah lingkungan sehingga seleksi alam menyebabkan perubahan besar dalam ciri-ciri suatu spesies. 

Contoh Setelah ribuan tahun terisolasi satu sama lain, populasi finch Darwin ini telah mengalami baik mikroevolusi dan makroevolusi. Populasi finch ini tidak dapat berkembang biak dengan populasi finch lain ketika mereka dibawa bersama-sama. Karena mereka tidak berkembang biak bersama-sama, mereka diklasifikasikan sebagai spesies terpisah.

Mikroevolusi : proses evolusi yang hanya mengakibatkan perubahan dalam skala kecil. Mikroevolusi ini hanya mengarah kepada terjadinya perubahan pada frekuensi gen atau kromosom. Sebuah contoh dari mikroevolusi adalah evolusi nyamuk yang tidak dapat dibunuh oleh pestisida, yang disebut nyamuk resisten pestisida. Melalui mutasi acak, beberapa nyamuk memiliki resistensi terhadap pestisida. Sebagai akibat dari meluasnya penggunaan pestisida ini, sebagian besar nyamuk yang tersisa adalah nyamuk resisten pestisida. Ketika nyamuk ini mereproduksi tahun depan, mereka menghasilkan lebih banyak nyamuk dengan sifat resisten pestisida. 

Evolusi Berdasarkan Hasil Akhir

Evolusi konvergen adalah munculnya individu dengan bentuk morfologi yang mirip walaupun berasal dari garis keturunan yang berbeda. Contoh yang mudah dipahami adalah pada tumbuhan kaktus  Cereus Jamacaru dan euporbia Euphorbia echinus.

Cereus jamacaru dan Euphorbia echinus adalah tumbuhan yang berbeda dan berasal dari garis keturunan yang berbeda pula. Namun bagaimana keduanya dapat memiliki bentuk yang sangat mirip? Hal ini terjadi karena pengaruh dari tempat hidup yang sama, yaitu daerah gurun yang miskin kandungan air. Walaupun kedua tumbuhan tersebut tidak berkerabat dekat, namun karena memiliki habitat yang sama, mereka mengalami evolusi (perubahan) secara perlahan-lahan hingga akhirnya saat ini bentuknya menjadi sangat mirip.

a. Kaktus Cereus jamacaru         b. Euphorbia Euphorbia echinus (www.edubio.com)

Evolusi Divergen : Evolusi divergen adalah munculnya individu yang memiliki bentuk morfologi berbeda walaupun berasal dari garis keturunan yang sama. Contoh yang mudah dipahami adalah Euphorbia echinus dan Euphorbia pulcherrima. Keduanya berasal dari garis keturunan yang sama namun memiliki bentuk morfologi yang sangat berbeda jauh.

Euphorbia echinus hidup di daerah gurun sehingga mengembangkan struktur duri dan akar yang panjang, sedangkan Euphorbia pulcherima hidup di tempat lembab sehingga tetap memiliki daun yang normal. Walaupun berasal dari garis keturunan yang sama, namun karena perbedaan tempat hidup akhirnya kedua jenis Euporbia tersebut berkembang menjadi tumbuhan dengan bentuk yang jauh berbeda. 

a. Euphorbia pulcherrima  b. Euphorbia echinus 

(www. Edubio.com)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama