/> PERBANDINGAN TEORI DARWIN DAN LAMARCK

PERBANDINGAN TEORI DARWIN DAN LAMARCK

Evolusi adalah perubahan yang dialami makhluk hidup secara berangsur-angsur dalam waktu yang lama sehingga terbentuk spesies baru. Ada banyak ilmuwan yang mengajukan teori-teorinya tentang evolusi, kali ini kita akan membahas Lamarck dan Darwin:

Teori lamarck :

    Lamarck mengungkapkan bahwa makhluk hidup berevolusi sebagai respon terhadap perubahan lingkungannya, maksudnya makhluk hidup berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Teori evolusi Lamarck menjelaskan dua fakta penting, yaitu mengenai penemuan fosil yang memperlihatkan bahwa makhluk hidup di masa lampau berbeda dengan yang hidup saat ini dan teorinya menjelaskan mengapa setiap makhluk hidup memiliki adaptasi yang baik terhadap lingkungannya.

    Lamarck juga mengajukan suatu penjelasan mengenai mekanisme evolusi. Menurut Lamarck, makhluk hidup mengembangkan ciri khusus melalui organ yang digunakan dan tidak digunakan (use and disuse). Oleh karena itulah, mekanisme evolusi Lamarck disebut juga teori  use and disuse. Lamarck mencontohkan bahwa rusa yang sering berlari cepat menghindari serigala akan mengembangkan otot lari yang kuat. Lamarck percaya bahwa ciri atau sifat yang didapat tersebut dapat diwariskan. Contoh dari teori yang dikemukakan Lamarck yang paling fenomenal adalah pada leher jerapah. Menurut Lamarck nenek moyang jerapah dahulu berleher pendek. Pada suatu ketika terjadilah bencana kekeringan sedemikian rupa sehingga jerapah hanya dapat memperoleh makanan dengan mengambil daun-daun yang ada di pepohonan. Karena sering mengambil daun-daun di pohon untuk dimakan, akibatnya leher jerapah tertarik, makin lama makin panjang. Akhirnya sifat perolehan yang baru yaitu leher panjang diwariskan pada generasi-generasi berikutnya sehingga jerapah sekarang berleher panjang.


Perubahan leher jerapah menurut teori Lamarck

www.ontrack.media.net

Teori Darwin

        Charles Darwin pada saat berumur 22 tahun, ikut dalam perjalanan kapal HMS Beagle. Kapal tersebut ditugaskan untuk berlayar ke berbagai tempat dan memetakan pesisir Amerika Selatan. Darwin menemukan berbagai macam fosil hewan-hewan yang punah. Beberapa di antaranya mirip dengan hewan yang masih ada. Perjalanan Darwin akhirnya sampai di kepulauan Galapagos. Di tempat ini, variasi antar hewan dan tumbuhan terlihat lebih jelas. Darwin menemukan kura-kura raksasa dan iguana galapagos yang mirip kadal, tetapi berenang di air dan memakan rumput laut. Hewan yang paling menarik perhatian Darwin adalah Burung Finch.

    Berdasarkan pengamatannya terhadap keragaman Burung Finch, Darwin mengambil kesimpulan perbedaan antara populasi yang berkerabat memperlihatkan adaptasi terhadap lingkungan yang berbeda.

 


Adaptasi burung Finch terhadap kondisi lingkungan yang berbeda

www.biologisma.com

     Pada tahun 1859 setelah kembali ke Inggris, Darwin mempublikasikan bukunya yang berjudul The Origin of Species by Means of Natural Selection. Seperti halnya Lamarck, Darwin menyatakan bahwa makhluk hidup secara perlahan berevolusi sebagai adaptasi terhadap lingkungannya. Namun, Darwin mengajukan mekanisme yang berbeda sebagai penyebab perubahan dalam spesies.

    Berbeda dengan Lamarck, Darwin menyadari adanya variasi dalam populasi spesies. Variasi inilah yang dapat diwariskan. Darwin menamai proses ini dengan seleksi alam (natural selection). Seleksi alam merupakan hasil dari interaksi antara populasi dan lingkungannya. Kembali kepada Burung Finch Menurut Darwin, spesies asli burung Finch datang ke kepulauan Galapagos dan kemudian tersebar pada kondisi lingkungan yang bervariasi. Seiring berjalannya waktu, anatomi burung-burung tersebut secara alami termodifikasi sebagai adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang ada.  Dalam istilah yang lebih sederhana, mereka termodifikasi agar dapat lebih mudah mengkonsumsi makanan, sehingga meningkatkan kemungkinan bertahan hidup untuk reproduksi. Misalnya, burung Finch yang hidup di tanah memiliki paruh besar untuk memecahkan biji-bijian. Burung yang berhasil bertahan hidup terus hidup dan bereproduksi, sedangkan yang tidak berhasil beradaptasi meninggal dan punah. Modifikasi pada paruh burung Finch ini mungkin berkembang setelah banyak generasi. 

    Burung-burung ini secara anatomis berbeda satu sama lain, mereka terisolasi secara reproduktif, sehingga menimbulkan spesies berbeda. Darwin mencoba mengaplikasikan teori ini pada semua makhluk hidup, Darwin menyatakan bahwa individu-individu yang berasal dari spesies yang sama akan menunjukkan adanya variasi diantara mereka. Kemudian individu-individu yang memiliki sifat menguntungkan akan terus hidup dan berkembang biak. Akhirnya setelah banyak generasi, sifat-sifat menguntungkan menjadi lebih umum, sehingga populasi berkembang terdiri dari sifat yang menguntungkan saja. 

    Selain itu Darwin mengemukakan pendapatnya mengenai jerapah. Darwin menjelaskan bahwa panjang leher jerapah berbeda-beda karena adanya variasi dalam populasi jerapah. Pada populasi jerapah, terdapat sebagian jerapah yang berleher lebih panjang daripada lainnya. Ketika makanan jerapah tinggi, jerapah dengan leher pendek tidak dapat bertahan dan mati. Hal tersebut menyisakan jerapah dengan leher panjang yang dapat bertahan hidup. Akibatnya, jerapah yang berleher panjang akan tetap bertahan hidup dan menghasilkan keturunan jerapah yang berleher panjang.

 Evolusi leher jerapah menurut Darwin

www.slideshare.com

 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama