Proses evolusi
dapat terjadi karena variasi genetik dan seleksi alam. Variasi genetik adalah
variasi alel gen, terjadi baik di dalam dan di antara populasi. Variasi genetik
ini penting karena memberikan "bahan baku" untuk seleksi alam. Adanya
variasi genetik akan memunculkan sifat-sifat baru yang akan diturunkan. Seleksi alam adalah
hasil dari interaksi antara variasi genetik dalam populasi dan lingkungan.
Lingkungan menentukan variasi yang lebih menguntungkan.
Variasi genetik terjadi
terutama melalui mutasi DNA, aliran gen (pergerakan gen dari satu populasi yang
lain) dan reproduksi seksual. Karena kenyataan bahwa lingkungan tidak stabil,
populasi dengan genetik yang berbeda akan dapat beradaptasi dengan perubahan
situasi yang lebih baik daripada mereka yang tidak mengandung variasi genetik. Faktor-faktor yang berpengaruh di dalam mekanisme
evolusi antara lain sebagai berikut :
1. Mutasi
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA),
baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom.
Mutasi pada tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi. Mutasi pada gen dapat
mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi dasar munculnya variasi-variasi
baru pada spesies.
Frekuensi terjadinya mutasi sangat rendah di alam biasanya lebih rendah
daripada 1:10.000 individu. Penyebab mutasi di alam diantaranya adalah zat
pembangkit mutasi (mutagen, termasuk karsinogen), radiasi surya, radioaktif,
sinar ultraviolet, sinar X, serta loncatan energi listrik seperti petir. Susunan
DNA sangat berhubungan dengan susunan asam amino pembentuk protein. Jika
peristiwa mutasi gen yang tidak menyebabkan perubahan pembentukan asam
amino tidak akan menimbulkan efek yang berarti. Namun, jika mutasi gen
menyebabkan perubahan pembentukan asam amino maka fungsi gen tersebut juga
berubah.
Bagaimana peristiwa mutasi dapat menyebabkan
terjadinya evolusi? Informasi genetik setiap individu disimpan dalam
urutan nukleotida di DNA. Gen sama seperti instruksi pendek yang
terdiri dari "huruf-huruf" alfabet DNA. Apabila digabungkan bersama,
keseluruhan set gen ini akan memberikan informasi yang cukup untuk membangun
dan menjalankan suatu organisme. Instruksi yang terdapat pada DNA ini dapat
berubah oleh karena mutasi. Gen disimpan di dalan DNA dan DNA terdapat
dalam kromosom. Apabila terjadi perombakan pada kromosom akan mengakibatkan
perubahan genotip atau bahkan fenotip pada keturunannya, sehingga akan
menimbulkan penampakan baru dari suatu individu.
Setiap sel makhluk hidup dapat mengalami mutasi setiap
saat, tetapi tidak semua mutasi dapat diwariskan pada keturunannya. Mutasi yang
terjadi pada sel soma (sel tubuh) tidak akan diwariskan. Sementara itu, mutasi
yang terjadi pada sel-sel kelamin akan diwariskan pada keturunannya. Mutasi
yang terjadi pada sel kelamin dapat
mengakibatkan timbulnya sifat baru yang menguntungkan. Bila sifat baru tersebut
dapat beradaptasi dengan lingkungannya maka individu tersebut akan terus hidup
dan mewariskan mutasi yang dialaminya kepada keturunannya.
Jika mutasi selalu terjadi
pada sel kelamin dari generasi ke generasi dapat menyebabkan susunan gen dalam
kromosom generasi pendahulu sangat berbeda dengan generasi berikutnya.
Peristiwa itu memungkinkan timbulnya individu atau spesies baru yang sangat
berbeda dengan generasi pendahulunya. Perubahan pada struktur kromosom yang
bersifat menguntungkan akan mengakibatkan munculnya spesies baru.
2.
SELEKSI ALAM DAN ADAPTASI
Seleksi alam adalah proses dimana alam
akan melakukan seleksi terhadap mahluk hidup yang ada di dalamnya. Mahluk hidup
yang mampu bertahan hidup akan dapat bertahan hidup, sedangkan mahluk hidup
yang tidak bertahan hidup akan mati dan mengalami kepunahan.
Seleksi alam erat kaitannya
dengan jenis (spesies), macam (varian), rantai makanan, jaring-jaring makanan,
perkembangbiakan secara kawin, genetika dan adaptasi. Proses perubahan karena
seleksi alam tersebut berlangsung secara perlahan. Sebagai contoh adalah
ngengat Biston bitularia, Sebelum
terjadinya revolusi industri, Biston
betularia putih populasinya lebih banyak daripada Biston betularia. Jumlah ngengat Biston betularia putih lebih sedikit daripada ngengat Biston
betularia hitam karena warna putihnya yang terang membuat mangsanya bisa
melihat dengan jelas. Sedikit demi sedikit, dan dalam jangka waktu yang relatif
sangat lama (ratusan, ribuan bahkan jutaan tahun). hitam. Setelah terjadinya
revolusi industri di Inggris Biston
betularia hitam lebih banyak dari yang berwarna putih karena revolusi
industri industri membuat lingkungan menjadi hitam dan Biston betularia menyesuaikan diri agar tidak mudah di makan oleh
mangsa.
Ngengat Biston bitularia
http://www.education.vic.gov.au
Darwin menyatakan bahwa seleksi alam merupakan faktor
pendorong terjadinya evolusi. Hubungan antara seleksi alam dengan evolusi
adalah kemampuan
makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya disebut adaptasi.
Dalam adaptasi terjadi seleksi alam yang akan menggeser atau mendesak makhluk hidup untuk bertahan
hidup sampai terjadi evolusi (proses perubahan yang berlangsung sedikit demi
sedikit dan memakan waktu yang lama).
3. ALIRAN GEN
Aliran gen cenderung
mengurangi perbedaan antara populasi yang telah terakumulasi akibat seleksi
alam atau hanyutan genetik. Jika hal itu terjadi cukup luas, aliran gen
akhirnya dapat menyatukan populasi yang berdekatan menjadi sebuah populasi
tunggal dengan struktur genetik yang sama. Ketika manusia mulai mampu menjelajahi
dunia yang bebas, aliran gen tidak diragukan lagi menjadi suatu pengantar
perubahan mikroevolusi yang penting dalam populasi yang sebelumnya mungkin
sangat terisolir.