/> HORMON PERTUMBUHAN TUMBUHAN

HORMON PERTUMBUHAN TUMBUHAN

 Apa itu Hormon Pertumbuhan Tumbuhan? 

Tanaman membutuhkan sinar matahari, air, oksigen, mineral untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Ada dua faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Contoh faktor eksternal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan adalah sinar matahari, air, pH, kelembabban air dll. Selain faktor eksternal adal juga faktor internal yaitu faktor yang berasal dari tubuh tanaman sendiri misalnya adalah gen dan hormon.

      Hormon tumbuhan adalah senyawa kimia yang ada pada  tubuh tanaman dalam konsentrasi sangat rendah. Hormon- hormon ini diproduksi oleh hampir seluruh bagian tanaman dan didistribusikan ke seluruh bagian tanaman.  Hormon-hormon yanag ada dalam tubuh tumbuhan adalah auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat dan etilen. Hormon-hormon ini dapat bekerja sendiri, saling melengkapi atau bekerja secara berlawanan.  Peran hormon-hormon tumbuhan ini sangat penting misalnya saja dalam proses perkecambahan. pertumbuhan, pembuahan, dormansi biji, perbungaan dll.

Sumber gambar : https://i.pinimg.com/474x/dd/64/5f/dd645fbc8fcf3d28fdeac3f0991eed48.jpg

Hormon Auksin

        Auksin adalah hormon yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan jaringan tanaman. Para ahli sudah dapat membuat aksin sintetik, yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tanaman dan telah digunakan untuk pertanian dan komersial.

Fungsi Auksin

  • Pemanjangan sel batang dan akar.
  • Dominasi apikal, IAA pada tunas apikal menekan pertumbuhan tunas lateral.
  • Menginduksi partenokarpi yaitu perkembangan buah tanpa pembuahan mis. dalam tomat.
  • Mencegah jatuhnya daun, bunga, buah sebelum waktunya.
  • Berguna dalam stek batang dan mencangkok di mana ia memulai rooting (pembentukan akar).
  • Merangsang pembungaan mis. buah nanas.
  • 2,4-D banyak digunakan sebagai herbisida untuk membunuh gulma tanaman dikotil yang tidak diinginkan tanpa mempengaruhi tanaman monokotil.
  • Membantu dalam pembelahan sel dan diferensiasi xylem.
Hormon giberelin

    Giberelin adalah termasuk 5 kelompok utama hormon tumbuhan. Giberelin ini pada mulanya di identifikasi oleh para ilmuwan Jepang yang mempelajari penyakit beras jamur pada tahun 1930-an. Kemudian para ahli mengekstraksi giberelin dari jamur yang menyerang tanaman padi lalu diterapkan pada tanaman sehat dan memeliki efek yang sama. Giberelin memiliki kemampuan untuk mengatasi dormansi pada biji, memperpanjang panjang sel dan mendorong pembelahan, dan bahkan memiliki peran hormonal dan pensinyalan dalam proses pembuahan dan penuaan.

Fungsi Giberelin

Perkecambahan benih

  • Hormon ini berfungsi dalam dormansi biji. Jika keadaan lingkungan tidak memungkinkan maka hormon ini akan merangsang biji untuk sesedikit mungkin melakukan aktivitas. Ini memungkinkan benih untuk  tidak aktif dalam waktu yang lama. Sebagian besar benih, setelah bertahan di musim dingin kemudian terkena hujan di musim semi.  Air ini melembabkan benih, dan memungkinkan proses metabolisme berlanjut. Giberelin adalah hormon penting dalam proses ini. 
  • Saat embrio mulai tumbuh, embrio tersebut membutuhkan banyak energi. Embrio melepaskan hormon giberelin menuju ke lapisan aleuron Aleuron adalah lapisan  yang mengelilingi endosperma. Endosperma adalah bagian biji yang menyimpan pati, lemak, dan protein untuk embrio berkembang. Lapisan aleuron, setelah menerima sinyal dari molekul giberelin, mulai memproduksi enzim untuk mencerna endosperma dan memberi nutrisi pada embrio yang sedang tumbuh. Tanaman yang belum bertunas membutuhkan energi untuk tumbuh, tanaman ini belum mendapatkan glukosa dari fotosintesis karena daun belum tumbuh. Energi di dapatkan dari cadangan makanan pada biji. 
  • Oleh karena itu Lapisan aleuron melepaskan enzim amilase, yang akan mengubah molekul pati menjadi glukosa. Molekul giberelin juga merangsang produksi dan pelepasan protease, yang dirancang untuk memecah protein menjadi asam amino, dan lipase (memecah molekul lipid seperti lemak dan minyak). Amilase dan protease bersam-sama mencerna endosperma dan menyebabkan embrio akan tumbuh lebih cepat. 
Pemanjangan batang

    Selain fungsi di atas, giberelin juga berfungsi untuk pemanjangan batang. Jika tanaman sudah bertunas dan menghasilkan pucuk daun muda maka tanaman tersebut mulai bergantung pada proses fotosintesis untuk mendapatkan energinya. Tanaman akan menghasilkan banyak giberelin untuk memacu pemanjangan batang. Giberelin juga berfungsi dalam proses perbungaan, pembuahan dan penuaan. Hormon giberelin ini bekerja di pengaruhi oleh suhu. ketika suhu berubah selama perubahan musim, tumbuhan bereaksi terhadap perubahan suhu,  kadar giberelin berubah. Ini memulai banyak proses seperti pembungaan dan pembuahan. Giberelin dan auksin bekerja salaing melengkapi sementara giberelin dan etilen bekerja berlawanan. 

Sumber gambar : https://i.ytimg.com/vi/QeEkqyRmLvk/maxresdefault.jpg

Buah tanpa biji

Giberelin juga dapat digunakan untuk mengahsilkan buah tanpa biji, sebagai contoh Anggur tanpa biji. Buah ini akan sulit menjadi sangat besar tanpa menggunakan perawatan giberelin. Giberelin biasanya disemprotkan ke tanaman merambat, di mana mereka meningkatkan jumlah air dan gula yang tersimpan di setiap buah. Penamgahan giberelin pada tanaman anggur ini sangat baik karena akan meningkatkan hasil panen para petani. 

Sumber gambar : https://th.bing.com/th/id/R.0bd315d5721e1cdce5e113edd1048941?rik=nxC%2b4aSXNIUouQ&riu=http%3a%2f%2framneetkaur.com%2fwp-content%2fuploads%2f2018%2f01%2fgibberellins-effect-on-grapes.jpg&ehk=nmNtOZGFI4RidCz74VeV%2fz2uKRdWhv3Cnce7UYI2C9k%3d&risl=&pid=ImgRaw&r=0

Hormon Sitokinin

        Hormon sitokinin adalah hormon pada tanaman yang memiliki fungsi untuk mengatur pembelahan sel, pertumbuhan sel, diferensiasi, perkembangan, dll. Hormon ini bertanggung jawab atas penuaan daun, pertumbuhan ketiak, dan dominasi apikal. Ada 200 jenis hormon sitokinin dan diketemukan pada berbagai jenis organisme seperti tanaman, lumut, jamur, dan bakteri. Pada tanaman, hormon ini dapat diketemukan pada bagaian apikal cabang batang dan akar.

Fungsi Sitokinin Pada Tumbuhan

  • Merangsang pembelahan sel. Hormon ini umumnya diproduksi pada meristem akar kemudian diangkut oleh xilem menuju bagian kuncup, daun muda, bunga, buah dan cabang kecil untuk mendorong proses pembelahan sel.
  • Merangsang pembentukan akar dan batang serta pembentukan cabang akar dan batang dengan menghambat dominansi apical
  • Mengatur pertumbuhan daun dan pucuk
  • Memperbesar daun muda
  • Mengatur pembentukan bunga dan buah
  • Menghambat proses penuaan dengan cara merangasang proses serta transportasi garam-garam mineral dan asam amino ke daun.
  • Diperlukan bagi pembentukan organel-organel semacam kloroplas dan mungkin berperan dalam perbungaan
  • Hormon ini juga sudah dibuat versi sintetiknya untuk mendorong pertumbuhan tanaman. Penggunaan hormon sintetik ini dapat meningkatkan hasil pertanian. Sebagai contoh pertumbuhan tanaman kapas meningkat setidaknya 5 sampai 10% dari hasil normal bahkan di musim kemarau.
  • Hormon ini juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang merusak daun, buah dan bunga.
 Etilen

      Etilen adalah kelompok zat pengatur tumbuh yang banyak digunakan untuk pematangan buah dan untuk produksi lebih banyak bunga dan buah. Etilen juga digunakan dalam pertanian untuk mematangkan buah, perkecambahan biji, dll.


Sumber gambar : https://www.researchgate.net/profile/Deborah_Rees/publication/272293659/figure/download/fig2/AS:668980498927622@1536508788077/Ethylene-treatment-triggers-the-ripening-of-bananas-which-are-climacteric-fruit-through.jpg

Asam absisat

    Asam absisat (ABA) adalah fitohormon penting yang mengatur pertumbuhan, perkembangan, dan respons stres tanaman. Hormon Ini memiliki beberapa peran penting dalam berbagai proses fisiologis tanaman, seperti penutupan stomata, akumulasi lilin kutikula, penuaan daun, dormansi tunas, perkecambahan biji, regulasi osmotik, dan penghambatan pertumbuhan.

Fungsi dari asam absisat adalah

  • Dormansi tunas, menjelang musin dingin, asam absisat akan merangsang tunas pucuk untuk melakukan dormansi (berhenti tumbuh untuk sementara).
  • Dormansi benih, Sama seperti dormansi tunas, jika keadaan lingkungan kering maka hormon ini akan merangsang biji untuk melakukan dormansi.
  • Penghentian Kegiatan Kambium: Pembentukan asam absisat menghentikan mitosis di kambium vaskular menjelang musim dingin.
  • Asam absisat merangsang absisi bunga dan buah-buahan.
  • Penuaan Daun : Hormon ini akan dikeluarkan cukup banyak jika keadaan lingkungan ekstream sehingga akan menghentikan sintesis protein dan RNA di daun sehingga merangsang penuaan daun.
  • Pada saat lingkungan ekstrem untuk mencegah proses transpirasi yang berlelbihan maka hormon ini akan dikeluarkan cukup banyak sehinggan menyebabkan penutupan stomata dan  mencegah transpirasi.
  • Perlawanan: Asam absisat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap dingin dan jenis tekanan  lainnya. Oleh karena itu, juga dikenal sebagai hormon stres.
  • Hidrolisis Pati: Asam absisat menghambat pembentukan amilase yang dimediasi giberelin selama perkecambahan biji-bijian sereal.
  • Berbunga: Dalam jumlah kecil, asam absisat diketahui mendorong pembungaan di beberapa tanaman hari pendek, misalnya Strawberry, Black Currant.
  • Partenokarpi atau pembentukan buah tanpa adanya pembuhan sel telur oleh inti generatif. Contoh perkembangan partenokarpi pada Rose.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama