Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Air yang masuk ke dalam biji menyebabkan biji mengambang dan kulit akan pecah. Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon giberelin. Hormon ini akan mendorong aleuron untuk mensintesis dan mengeluarkan enzim. Enzim bekerja dengan menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam endosperma. Misalnya, enzim amilase yang menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi glukosa. Glukosa ini diperlukan untuk pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.
Proses perkecambahan pada tanaman dikotil
dan monokotil
Sumber : www.britanica.com
Tipe Perkecambahan
Ada 2 macam tipe perkecambahan Epigeal dan Hipogeal. Sebelumnya mari kita llihat dari arti katanyanya epigeal terdiri dari kata epi yang artinya di atas dan geal artinya adalah bumi jadi epigeal artinya adalah di atas bumi. Sedangkan arti kata hipo adalah bawah, jadi hipogel artinya adalah di bawah bumi. Jadi maksud dari kata epigeal adalah kotiledon ada diatas permukaan tanah sedangkan hipogeal kotiledon berada di bawah permukaan tanah. Selanjutnya berikut ini adalah penjelasan yang lebih dalam mengenai kedua perkecambahan tersebut.
Perkecambahan epigeal
adalah proses perkecambahan dimana pertumbuhan hipokotil dari biji tersebut memanjang yang membuat kotiledon dan juga plumula dari biji tersebut terangkat ke permukaan tanah. Sehingga posisi kotiledon atau keping biji berada di atas tanah. Contoh kacang hijau, mentimun, semangka, labu, melon dan jarak.
Perkecambahan Hipogeal
adalah proses pertumbuhan memanjang dari epikotil biji yang membuat plumula dari biji tersebut muncul ke permukaan tanah. Sementara, kotiledon dari biji itu tetap berada di dalam tanah. Salah satu contoh tumbuhan yang mengalami proses perkecambahan hipogeal adalah jagung dan kacang kapri.