Tanaman membutuhkan sinar matahari, air, oksigen, mineral untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Ada dua faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Contoh faktor eksternal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan adalah sinar matahari, air, pH, kelembaban air dll. Selain faktor eksternal ada juga faktor internal yaitu faktor yang berasal dari tubuh tanaman sendiri misalnya adalah gen dan hormon.
Hormon tumbuhan adalah senyawa kimia yang ada pada tubuh tanaman dalam konsentrasi sangat rendah. Hormon-hormon ini diproduksi oleh hampir seluruh bagian tanaman dan didistribusikan ke seluruh bagian tanaman. Hormon-hormon yang ada dalam tubuh tumbuhan adalah auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat dan etilen. Hormon-hormon ini dapat bekerja sendiri, saling melengkapi atau bekerja secara berlawanan. Peran hormon-hormon tumbuhan ini sangat penting misalnya saja dalam proses perkecambahan. pertumbuhan, pembuahan, dormansi biji, perbungaan dll.
Hormon tumbuh pada tumbuhan pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani asal Belanda pada tahun 1926 yaitu Dr. Frits Warmolt Went. Hormon tumbuhan memiliki beberapa jenis diantaranya adalah auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen dan asam absisat.
- Pertumbuhan untuk memacu proses pemanjangan sel
- Merangsang kambium untuk membentuk xylem dan floem.
- Memelihara elastisitas dinding sel, membentuk dinding sel primer (dinding sel yang pertama kali dibentuk pada sel tumbuhan)
- Menghambat rontoknya buah dan gugurnya daun
- Membantu proses partenokarpi (pembentukan buah tanpa biji)
- Indol acetic acid (IAA)/Asam indol asetat
- Phenil Acetic Acid/ Asam Fenil Asetat (PAA)
- Asam 4-Chloro Indole Acetic acid (4-kloro IAA) yang ditemukan pada biji muda berbagai jenis kacang-kacangan.
- Indole butyric Acid/Asam Indo Butirat (IBA)
- Jenis auksin yang berhasil disintesis antara lain Napthalene Acetic Acid (NAA) dan 2 methyl 4-Chloro Phenoxy Acetic Acid (MCPA), 2,4 Dichloro Phenoxy Acetic Acid (2,4 D). Senyawa-senyawa tersebut tidak dikelompokan dalam hormon tumbuhan tetapi zat pengatur tumbuh.
- hormon perakaran untuk mendorong pertumbuhan akar adventif pada stek dan daun yang terlepas.
- Auksin sintetik yang diaplikasikan pada tanaman tomat di rumah kaca mendorong perkembangan buah yang normal.
- Aplikasi auksin di luar ruangan merangsang pengaturan dan kemunculan buah. Auksin ini jika diaplikasikan pada tanaman akan merangsang perbungaan sepanjang tahun.
- Pemanfaatan auksin untuk partenokarpi. Pemberian auksin pada tanaman yang sedang berunga dapat menghasilkan bunga tanpa biji. Proses menghasilkan bunga tanpa biji ini disebut partenokarpi. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Hal ini disebabkan karena auksin akan menghambat proses polinasi/ penyerbukan, fertilisasi atau pembuahan.
- Herbisida untuk menghancurkan gulma (tanaman pengganggu). Hormon auksin sintesis dengan konsentrasi 0,1 % dengan cara penyemprotan dapat digunakan sebagai herbisida, yaitu dapat dipakai untuk membunuh gulma liar dan rumput liar.
- Menginduksi pembungaan pada tanaman berbunga. Pemberian auksin bersama-sam dengan etilen dapat merangsang perbunggan pada tanaman mangga dan nanas dapat memacu proses pembungaan pada saat belum waktunya berbunga.