Giberelin adalah zat pengatur tumbuh yang terlibat dalam mengatur pertumbuhan dan mempengaruhi berbagai proses perkembangan yang meliputi pemanjangan batang, perkecambahan, perbungaan, induksi enzim, dll. Giberelin merupakan hormon tumbuhan yang bekerja secara sinergis dengan hormon auksin. Giberelin ini bersifat asam sehingga disebut asam giberelat (GA). Giberelin pertama kali diketemukan oleh ilmuwan jepang bernama Fujikuro pada tahun 1930. Fujikuro sedang mengamati penyakit “Banane” pada tanaman padi. Tanaman padi yang diserang oleh suatu jamur, pertumbuhannya malah berlangsung sangat cepat. Jamur tersebut kemudian diberi nama Giberela fujikuroi. Ternyata jamur ini mensekresikan hormon giberelin. Sampai saat ini sudah diketemukan sekitar 110 jenis giberelin yang diketemukan pada tumbuhan tingkat tinggi, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, ganggang dan jamur.
Giberelin (GA) merupakan diterpenoid yang memiliki beberapa jenis. GA yang berbeda-beda dinamai dengan kode huruf-huruf (GA1, GA2, GA3, …, GA72). Giberelin biasa disingkat menjadi GA (gibberellic acid = asam giberelat) dan untuk membedakan antara GA dengan GA lainnya diberi tanda menjadi GA1,GA2 dan GA3. Diantara semua asam giberelat, GA3 paling banyak digunakan dari pada GA lainnya dan oleh karenanya sering disebut asam giberelat saja.
Semua organ tanaman mengandung berbagai macam GA pada tingkat yang berbeda-beda, bahkan biji yang belum masak mengandung giberellin dalam jumlah yang cukup tinggi dibandingkan bagian tumbuhan lainnya. Sumber terkaya GA dan mungkin juga tempat sintesisnya adalah pada buah, biji, tunas, daun muda dan ujung akar.
Semua organ tanaman mengandung berbagai macam GA pada tingkat yang berbeda-beda, bahkan biji yang belum masak mengandung giberellin dalam jumlah yang cukup tinggi dibandingkan bagian tumbuhan lainnya. Sumber terkaya GA dan mungkin juga tempat sintesisnya adalah pada buah, biji, tunas, daun muda dan ujung akar.
Giberelin memiliki efek berbeda pada
pertumbuhan tanaman dan pemanjangan batang adalah yang paling berpengaruh di
antara bagian-bagian lainnya. Giberelin sangat diperlukan pada proses
perkecambahan. Hormon ini akan merangsang pembentukan enzim amilase. Ketika
biji akan bertunas, biji tersebut membutuhkan energi yang diperoleh dari
pemecahan senyawa amilum yang terdapat pada endosperm (cadangan makanan).
Senyawa amilum tersebut akan dipecah menjadi glukosa yang merupakan sumber
energi untuk pertumbuhan.
Fungsi penting giberelin
disebutkan di bawah ini:
Perkecambahan
Benih
Beberapa
biji yang peka terhadap cahaya seperti tembakau dan selada menunjukkan
perkecambahan yang buruk tanpa adanya sinar matahari. Perkecambahan dimulai
dengan cepat jika benih terkena sinar matahari. Jika benih diberi asam giberelat, kebutuhan cahaya dapat diatasi.
Dilansir
dari jurnal penelitian pertanian terapan, dilakukan penelitian dengan
perkecambahan dan pertumbuhan bibit bawang merah yang direndam giberelin. Bibit
bawang merah direndam dalam giberelin dengan konsentrasi 2, 4, 6 dan 8 ppm
selama 12 dan 24 jam. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
giberelin dengan konsentrasi 2 ppm dengan lama perendaman 24 jam mampu
meningkatkan daya kecambah benih bawang merah, serta meningkatkan pertumbuhan
bibit bawang merah
Dormansi Tunas
Tunas suatu tanaman tertentu yang terbentuk di musim gugur tetap tidak aktif hingga musim semi berikutnya atau mengalami dormansi. Dormansi ini dapat diatasi dengan memperlakukan mereka dengan giberelin.
Yuyun
Puji Astutik (Universitas Airlangga) melakukan penelitian dengan judul PENGARUH
ZAT PENGATUR TUMBUH GIBERELIN (GA3) TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI JATI (Tectona
grandis Linn.f). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian
kombinasi 6 konsentrasi giberelin yaitu 0 ppm, 10 ppm, 25 ppm, 50 ppm, 75 ppm,
dan 100 ppm dengan lama waktu perendaman masing-masing 24 jam dan 72 jam dapat
mempercepat lama waktu perkecambahan, meningkatkan viabilitas biji jati
(persentase perkecambahan), dan pertumbuhan kecambah jati.
Hasil
penelitian menujukkan bahwa kombinasi giberelin dengan lama waktu perendaman
biji mampu memberikan pengaruh signifikan terhadap persentase perkecambahan
biji jati, tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap lama waktu
perkecambahan dan pertumbuhan kecambah jati. Konsentrasi giberelin dan lama
waktu perendaman yang optimal dalam mempercepat lama waktu perkecambahan biji
dan meningkatkan persentase perkecambahan biji sampai 60% adalah kombinasi
giberelin 10 ppm dengan lama waktu perendaman 24 jam.
Berdasarkan
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa giberelin dapat mempercepat
perkecambahan biji jati.
Pertumbuhan Akar
Giberelin
dengan konsentrasi rendah hampir tidak berpengaruh pada pertumbuhan akar.
Namun, apabila tanaman diberi konsentrasi tinggi maka akan memacu pertumbuhan akar.
Pemanjangan ruas
batang
efek
giberelin yang paling menonjol pada pertumbuhan tanaman adalah pertambahan
batang sehingga pertumbuhannya 3 kali dari pertumbuhan normal. Selain pertambahan
panjang batang, giberelin juga akan memperbesar ukuran daun. Pada banyak tanaman seperti kacang dan jagung
yang mengalami kekerdilan, kekerdilan genetik dapat diatasi dengan menambahkan
giberelin.
Misalnya,
tanaman kacang yang pohonnya kerdil tetapi memiliki daun yang melebar. Apabila
tanaman ini dirawat dengan giberelin maka ruas batangnya mengembang dan terlihat seperti
tanaman tinggi.
Dilakukan
percobaan dengan menambahkan giberelin pada tanaman kubis dapat terlihat
hasilnya sebagai berikut :
Sumber gambar : https://www.78stepshealth.us/flowering-plants/images/3309_165_307-gibberellin-hormone-effect-cabbage.jpg
Merangsang perbungaan
Giberelin
(GA) mempengaruhi pembungaan akan tetapi bergantung pada spesies: pada tanaman
berhari panjang dan dua tahunan mereka mendorong pembungaan, sedangkan pada
tanaman lain, termasuk pohon buah, hormon ini akan menghambatnya.
Menghasilkan buah
tanpa biji
Giberelin
dapat diaplikasikan pada tanaman buah dan dapat menghasilkan buah tanpa biji.
Aplikasi GA3 yang menarik ada pada jeruk Clementine Mandarin. Jeruk ini dengan
mudah melakukan penyerbukan silang dengan buah jeruk lainnya sehingga
menghasilkan biji akan tetapi saat GA3 disemprotkan pada bunga, jeruk clementine
diproduksi tanpa biji.
Sumber gambar : https://hisharvestgroup.com/wp-content/uploads/2015/09/minneola-504x360.jpg
Memperbesar
ukuran buah
Hormon ini jika disemprotkan
pada tanaman anggur, maka memperbesar ukuran buah anggur.
Asam
giberelat, giberelin yang ditemukan pada tanaman tingkat tinggi dan jamur,
tersedia secara komersial untuk penggunaan hortikultura dan berkebun di rumah. Contoh
jika giberelin diaplikasikan pada buncis dan jagung yang kerdil maka giberelin
akan mengubah buncis dan jagung kerdil menjadi jagung normal. Mungkin
penggunaan yang paling luas adalah dalam produksi anggur. Penerapan giberelin
adalah praktik rutin untuk budidaya kultivar anggur 'Thompson Seedless'
('Sultanina') untuk meningkatkan ukuran buah dan juga digunakan untuk
menginduksi ketiadaan biji pada varietas anggur tertentu lainnya.
Sumber
gambar : https://mobileimages.lowes.com/product/converted/030641/030641131047.jpg